Ibadah haji tanpa antri dan umrah merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan untuk umat muslim apabila mampu secara finansial dan fisik.
Dalam pelaksanaannya, antara ibadah haji dan umrah memiliki perbedaan. Jika ibadah haji hukumnya wajib dan termasuk ke dalam rukun isl a m yang kelima, ibadah umrah hukumnya adalah sunnah, dan bisa kamu lakukan kapan saja. Selain itu, hal mendasar yang membedakan kedua ibadah ini adalah berdiam diri atau wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Haji Furoda adalah ibadah haji yang menggunakan visa undangan dari kerajaan arab saudi dengan visa furoda
Untuk ibadah haji, kamu wajib melakukan wukuf dan menjadi syarat sah melakukan ibadah haji. Sedangkan saat umrah, kamu tidak diwajibkan melakukan wukuf di Arafah. Selain yang sudah disebutkan di atas, berikut ini beberapa perbedaan haji dan umrah yang wajib kamu ketahui agar tidak keliru lagi
Dapatkan promo myrepublic untuk layanan paket internet kantor hanya disini
Ibadah haji hukumnya wajib, sedangkan umrah sunah
Perbedaan pertama antara ibadah haji furoda dan umrah adalah hukum melaksanakan ibadahnya. Berdasarkan QS Ali Imran ayat 98 yang artinya, “Dan bagi Allah subhanahu wata’ala, wajib bagi manusia untuk melaksanakan haji ke Baitullah.” (QS Ali Imran 98)
Maka wajib bagi umat muslim melaksanakan ibadah haji furoda 2023 bila sudah mampu dan memenuhi syarat.
Beda lagi dengan ibadah umroh yang sifatnya sunnah muakad. Berdasarkan QS al-Baqarah ayat 196 yang artinya, “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah untuk Allah,” (QS al-Baqarah: 196).
Oleh sebab itu, apabila kamu sudah mampu secara finansial dan sudah memenuhi syarat, sebaiknya segera laksanakan ibadah haji terlebih dahulu yang hukumnya wajib apabila mampu.
Rukun haji dan umrah
Perbedaan haji dan umrah selanjutnya adalah jumlah rukun saat melaksanakan ibadahnya. Rukun ibadah haji ada lima, yakni niat ihram, wukuf di padang Arafah, tawaf, sa’i antara Safa dan Marwah, serta mencukur rambut. Adapun rukun saat ibadah umrah di antaranya niat ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut saja. Saat melaksanakan ibadah umrah, jemaah tidak bisa melakukan wukuf di padang Arafah, karena kegiatan ini hanya bisa kita lakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Rukun-rukun tersebut harus dilaksanakan saat jemaah melaksanakan ibadah haji dan umrah. Bila ada satu saja rukun yang terlewatkan maka jamaah harus membayar sejumlah denda.
Ibadah umrah bisa kapan saja
Waktu pelaksanaan ibadah umrah lebih fleksibel dari pada ibadah haji. Kamu bisa melaksanakan ibadah umrah kapan saja kecuali tanggal-tanggal yang dimakruhkan, di antaranya hari Arafah tanggal 10 Dzulhijjah, hari-hari tasyrik pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Adapun ibadah haji hanya bisa kamu lakukan satu tahun sekali antara awal bulan syawal hingga Hari Raya Idul Adha di bulan Dzulhijjah.
Beda kewajiban antara haji dan umrah
Salah satu kesamaan kewajiban antara ibadah haji dan umrah adalah menjalankan serangkaian kegiatan manasik. Bila ditinggalkan maka jamaah harus membayar sejumlah denda. Kewajiban antara jamaah haji dan jamaah umrah berbeda. Jemaah wajib melakukan niat ihram dari miqat, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ dan terakhir melempar umrah.
Adapun kewajiban jemaah umrah hanya ada dua yakni niat dari miqat dan menjauhi larangan ihram.
Adapun miqat adalah batas-batas yang sudah ditetapkan untuk memulai ibadah haji dan umrah. Untuk jemaah yang tinggal di Makkah, maka mereka bisa melakukan ihram haji di rumahnya sendiri dan ihram untuk umrah keluar dari tanah haram Makkah seperti Ji’ranah, Taneim atau Hudaibiyah.
Jemaah haji yang datang dari belahan dunia bagian timur seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura, maka niat ihram dilakukan di Yalamlam atau Jeddah.
No comments:
Post a Comment